Jangan cuma cita-cita mau ke Baitullah, tapi NATO

Kok NATO?

Pernah dengar istilah NATO? Ini bukan tentang organisasi militer punya Amerika, tapi NATO = No Action Talk Only, alias cuma omong doang nggak pernah action. Sayangnya penyakit NATO ini sering diidap oleh kaum muslim Indonesia.

Mereka seringkali datang ke pertemuan/seminar tentang haji dan umrah ini. Kalo ditanya oleh pembicara/penceramahnya: “Mau Umrah?”, atau “Mau Haji?”

Pasti jawabnya dengan sangat semngat “Mau!!!”.

Tapi sayangnya nggak ada action berikutnya. 😢😢

Pernah dengar cerita berikut ini?

Cerita Ibu yang Sakit

Seorang Ibu mengeluh sakit di kepalanya, karena itu dia berencana keesokkan harinya datang ke Puskesmas untuk berobat. Keesokan harinya, jam 07 pagi, beliau sudah tiba di Puskesmas dan langsung duduk di kursi barisan terdepan ruang tunggu, karena loket pendaftaran baru dibuka jam 07.30.

Mendekati jam 07.30, semakin banyak pasien yang datang. Dan tepat jam 07.30, loket pendaftaran dibuka dan kemudian pasien-pasien tersebut mulai mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor antrian. Semua mendaftar, kecuali Ibu yang sakit tersebut.

Mulai jam 08.00, suster mulai memanggil pasien (sesuai nomor antriannya) untuk masuk ke ruang periksa dokter untuk didiagnosa keluhannya. Ini berlangsung hingga selesai jam praktek dokter tersebut jam 12.00.

Setelah dokter selesai praktek, suster membereskan administrasi, ternyata sang Ibu belum juga dipanggil. Sehingga Satpam pun bertanya:

“Ibu sudah diperiksa dokter?”

“Belum, Pak..”, jawab Ibu tersebut.

“Kok? Ibu tadi dapat antrian nomor berapa?”, tanya Satpam.


Pariwara

Umrah Ramadhan sekaligus Iktikaf 10 hari, Sholat Idhul Fitri di Masjidil Haram dan Lebaran di Madinah. Klik disini untuk info lengkapnya.


“Enggak Pak, saya nggak punya nomor antrian. Saya nggak mendaftar tadi”, jawab sang Ibu.

Pembaca artikel ini tentu tahu dong mengapa Ibu tersebut, walaupun sedang sakit dan datang sebelum dokter mulai praktek, tidak dipanggil untuk masuk ke ruang periksa dokter?

Betul! Karena Ibu tersebut tidak mendaftar.

Begitu juga dengan Panggilan Umrah/Haji

Hal yang sama bisa kita alami juga untuk mendapatkan panggilan umrah/haji ke Baitullah. Kita sudah punya niat/tekad/keinginan yang sangat kuat untuk umrah/haji. Bahkan sampai sering bermimpi di waktu tidur..

Tapi, sayangnya kita tidak pernah mendaftar untuk berangkat umrah/haji. 😢

Jadi, bisa tahu dong mengapa Allah SWT belum memanggil kita untuk umrah/haji ke Baitullah?!?…

Oleh karena itu, yuk lanjutkan tekad/keinginan kita untuk mulai mendaftar haji/umrah. Jangan NATO (No Action Talk Only) saja alias nggak ada action berikutnya, cuma ngomong doang…

Belum punya uang cukup? Bisa mulai dengan membayar DPnya dulu. Misalnya Rp. 3.5 juta. Biasanya akan mendapatkan perlengkapan umrah. Lalu sisanya bagaimana? Kita bisa mulai mencicilnya hingga lunas, baru kemudian berangkat umrah/haji.

Bisa juga menggunakan skema pembiayaan. Jadi, kita mengajukan diri ke lembaga keuangan agar membelikan kita paket umrah, kemudian kita akan mencicil pembelian paket umrah itu ke lembaga keuangan.

Belum punya uang sama sekali untuk bayar DP? Yuk ikuti webinar kami yang Insya Allah memberikan solusi bagi Anda yang ingin mewujudkan tekadnya ke Baitullah segera.

Dengan mendaftarkan diri dan berusaha membayar biayanya, Insya Allah ini sudah menjadi bukti kesungguhan kita untuk segera ke Baitullah. Allah akan melihat kesungguhan ini, dan kemudian Allah memanggil kita untuk datang ke Baitullah.

Kalo sudah dipanggil, maka Kuun Fayaakuun. Allah akan permudah prosesnya. Aamiin Yaa Robbaal ‘Aalamiin

 

Silahkan share melalui: