Seperti negara-negara lain, Saudi Arabia memiliki iklim dan cuaca yang khas. Yuk, kita pahami agar kita bisa menyesuaikan tubuh kita pada waktu beribadah haji/umroh di Makkah dan juga Madinah.
Secara geografi, wilayah Saudi Arabia didominasi oleh gurun. Walaupun demikian, ada beberapa wilayah pegunungan (dataran tinggi) yang cukup sejuk dan hjau. Dengan demikian, secara umum, suhu di Saudi Arabia cukup tinggi/panas. Bisa mencapai 50 derajat di masum panas. Walaupun demikian, beberapa wilayah (terutama dataran tinggi), suhu bisa mencapai 10 derajat celcius.
Sebagai patokan umum ada 4 musim di Saudi Arabia:
Pariwara
Ayo berangkat haji melalui Paket Haji Tanpa Antri Tanur Muthmainnah. Visa Mujamalah Syarkiyah, Lebih MURAH dan lebih NYAMAN/MEWAH dibanding Haji Furoda. Garansi Uang Kembali jika visa tidak terbit. Klik disini untuk info lengkapnya.
- Musim panas: terjadi pada bulan Juni–September, suhu udara bisa mencapai lebih dari 45°C, terutama di daerah gurun.
- Musim gugur: terjadi pada bulan Oktober–November, suhu udara berkisar antara 20–30°C.
- Musim dingin: terjadi pada bulan Desember–Februari, suhu udara berkisar antara 10–20°C. Di beberapa daerah, seperti Tabuk, bisa terjadi salju tipis.
- Musim semi: terjadi pada bulan Maret–Mei, suhu udara berkisar antara 20–30°C, dan alam mulai menghijau.
Khusus untuk Makkah, karena terletak di dataran rendah, di kelilingi gunung/bukit cuacanya cenderung panas. Sedangkan Madinah, karena agak tinggi, cuacanya lebih sejuk dibandingkan Makkah. Bahkan pada waktu musim dingin, suhu bisa mencapai 10 C di Madinah, terutama jam 2 – 3 pagi, pada waktu jamaah berangkat ke Masjid Nabawi untuk sholat Shubuh.
Beberapa tips umroh/haji di Saudi agar tetap sehat, nyaman beribadah:
- Kenakan pakaian yang sesuai: Sebelum berangkat, pastikan Anda mengetahui keberadaan Anda di Saudi, jatuh di musim apa. Jika musim panas, bawalah pakaian tipis (seperti yang kita kenakan di Indonesia), berwarna terang (agar tidak terlalu menyerap panas) Tetapi, jika musim dingin, bawalah pakaian yang agak tebal.
- Perbanyak minum: Karena iklim di Saudi Arabia cenderung kering, maka sebaiknya kita sering minum. Lebih baik lagi perbanyak minum air zam-zam. Tubuh jarang terasa berkeringat, karena langsung menguap. Jadi, beda dengan Indonesia yang cenderung lembab.
- Gunakan Tabir Surya/Sunscreen, payung, topi: Karena sinar matahari cukup menyengat, gunakan sunscreen dengan SPF tinggi di kulit Anda. Sediakan juga payung, dan topi. Untuk melindungi pantulan cahaya berlebih, kenakan juga kacamata hitam
- Hindari panas/dingin berlebih: Pada waktu berada di luar ruangan, jika dirasakan suhu terlalu panas/dingin bagi tubuh, pilihlah waktu dan tempat dimana kita tetap merasa nyaman.
- Istirahat yang cukup: Beribadah dengan cuaca berbeda dengan cuaca di tanah air, tidak mudah dan tubuh harus menyesuaikan diri. Oleh karena itu jangan memaksakan diri, dan istirahat lah yang cukup.
Demikian beberapa tips ke Baitullah untuk mengantisipasi iklim dan cuaca yang berbeda dengan cuaca di Indonesia. Mudah-mudahan bermanfaat.