Mizab Al-Rahman: Talang Air berlapis emas di Ka’bah

Mizab Al-Rahman: talang air berlapis emas Kabah

Banyak yang mengenali talang air berlapis emas yang ada di atas Ka’bah pada sisi Hijr Ismail. Tapi, tahukah Anda, apa fungsinya?

Lebih detail lagi, talang air yang disebut dengan nama Mizab Al-Rahman ini, ada di sisi barat daya Ka’bah. Talang air ini memiliki panjang 1.95 meter yang terlihat dan 58 cm yang tertanam di dinding Ka’bah. Adapun tingginya 23 cm dan lebarnya 26 cm. Talang ini tertanam di tengah dan berjarak 60 cm dari atap Ka’bah.

Pada bagian depan Mizab al-Rahman terdapat tulisan Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya: “Talang ini diperbaharui oleh pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin ‘Abdul Aziz Al-Sa’ud, Raja Saudi Arabia.”

Mizab Al-Rahmat ini dibalur oleh lapisan emas dan perak murni, dengan bagian depannya terdapat liontin (juga dari emas murni) yang dapat dimaju/mundurkan (seperti lidah).

Apa Fungsinya?

Mizab Al-Rahman ini berfungsi sebagai talang air yang mengalirkan air hujan. Dengan demikian, bagian atas Ka’bah tidak memiliki genangan air karena air hujan yang menyirami Ka’bah ini. Demikian juga pada saat diberishkan setiap tahunnya, talang air ini akan mengalirkan air ke bagian bawah Ka’bah.


Pariwara



Mau Umrohnya dibayarin? Klik disini untuk info lengkapnya.


Sejarah Mizab Al-Rahman

Pada waktu pembangunan awal, Nabi Ibrahim tidak membuat talang air ini. Talang ini mula-mula dipasang pada tahun 1553 oleh Salem Sani (putra Salman Qanuni) dan menambahkan lapisan emas. Sekitar akhir tahun 1500M, diperbaharui lagi oleh Walid bin Abdul Malik. Tujuannya adalah agar tidak ada genangan air di atas Ka’bah.

Selain itu, Ka’bah juga diberi paku-paku kecil pada dinding bagian atas. Salah satu tujuannya adalah agar burung-burung tidak hinggap di atas dan mengotori dinding Ka’bah.

Do’a Terkabul di bawah Mizab Al-Rahman

Dalam beberapa riwayat, banyak yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW terlihat berdoa di bawah Mizab Al-Rahman ini. Karena itu banyak umat muslim yang meyakini bahwa Allah menerima setiap ‘doa’ yang diucapkan di bawahnya.

Wallahu a’lam bissawaab.

Silahkan share melalui: