Mengapa Harus Menunggu Tua Untuk Ke Baitullah 🕋 ?

Mengapa-Harus-Menunggu-Tua-untuk-ke-Baitullah (1)

Dari sekian banyak yang telah kami survey, banyak orang yang mengatakan mau ke Baitullah 🕋 jika sudah tua saja. Bahkan ada yang menjawab jika sudah pensiun saja baru mau umroh/haji.

Secara kasat mata, kita tahu bahwa menunaikan umroh/haji itu membutuhkan fisik yang kuat.

Tahukah Anda bahwa selama prosesi tawaf (7 kali mengelilingi ka’bah) dan sa’i (bolak-balik antara bukit safa dan bukit marwah) kita harus berjalan kaki (diselingi berlaki kecil) minimal 9 km ? 😱

Belum lagi ditambah dalam proses haji yang melibatkan bermalam di Arafah, Mina, Muzdalifah serta melempar 3 jumroh. Ini membutuhkan fisik yang lebih kuat lagi. Selain itu, berjalan bolak-balik ke/dari penginapan ke masjid Nabawi/Masjidil Haram juga membutuhkan tenaga ekstra.

Jika usia sudah diatas 55 tahun, apakah fisik kita masih kuat untuk melakukannya? 🤔

Lepas daripada itu, kita tidak tahu batas umur kita. Jangan-jangan Allah memanggil kita ke rahmatullah sebelum kita sempat memenuhi panggilanNya ke baitullah… 😭

Tapi, uangnya belum terkumpul…

Siapa bilang umroh/haji cuma bisa dilakukan jika punya uang banyak?


Pariwara

Ayo berangkat haji melalui Paket Haji Tanpa Antri Tanur Muthmainnah. Visa Mujamalah Syarkiyah, Lebih MURAH dan lebih NYAMAN/MEWAH dibanding Haji Furoda. Garansi Uang Kembali jika visa tidak terbit. Klik disini untuk info lengkapnya.


Sudah banyak terjadi, orang-orang yang berpenghasilan minim seperti tukang bangunan, tukang sayur, tukang gorengan, pemulung dan sebagainya bisa umroh dan haji. Bahkan ada yang menggunakan paket premium (dengan harga diatas Rp.40 juta/orang untuk umroh dan Rp.300 jutaan untuk haji).

Kuncinya: niat yang kuat, lebih dekat kepada Allah dan selalu memohon kepadaNya. Buktikan juga bahwa Anda sangat pantas terpilih untuk menjadi tamu Allah SWT. Intinya pantaskan diri.

Pada waktu dulu kita ingin membeli rumah dengan harga Rp. 500 juta (misalnya), banyak yang nekat untuk langsung membelinya dengan membayar uang muka (DP)nya terlebih dulu. Walaupun pada saat itu belum punya uang sebanyak Rp. 500 juta. Soal cicilannya, kita fikirkan nanti saja. Biasanya mengatakan “Insya Allah nanti ada rezekinya…”

Lalu kenapa untuk memenuhi panggilan Allah SWT, sang pencipta kita dan penguasa alam ini, kita tidak berani melakukan hal yang sama?

Segeralah daftar umroh dan bayar DPnya. Berapa pun anggaran yang Anda miliki untuk DP. Kemudian, buktikan di hadapan Allah SWT, bahwa Anda sangat pantas untuk segera ke Baitullah. Allah Maha Pengasih dan Penolong. Jangan khawatir keinginan menjadi tamu Allah tidak akan terpenuhi…

Wallahua’lam bissawwab.

Silahkan share melalui: