Kategori
Motivasi dan Inspirasi

Kisah Tukang Ojek “Bayar Seikhlasnya” yang bisa pergi Umroh

Seorang tukang ojek bernama Soleh yang mangkal di suatu daerah di Jakarta. Usianya sudah lanjut. Umur 65 tahun masih harus mencari nafkah dengan berkendara di jalan raya. Mengantarkan penumpang menuju tempat tujuan dengan selamat. Bapak renta yang mangkal di Stasiun Palmerah ini kemudian lebih dikenal publik sebagai tukang ojek bertarif seikhlasnya gara-gara seorang netizen menuliskan kisahnya dalam sebuah status Facebook.

Dewi Rachmayani yangmemviralkan salah satu tukang ojek langganannya di stasiun Palmerah, Jakarta Barat
Dewi Rachmayani yangmemviralkan salah satu tukang ojek langganannya di stasiun Palmerah, Jakarta Barat

Pada awal September 2015 seorang wanita pekerja bernama Dewi Rachmayani menceritakan bahwa ia hendak menuju kantornya di bilangan Kuningan Jakarta Selatan dari Stasiun Palmerah. Ia sempat membatalkan pesanan ojek online yang dianggapnya terlalu lama. Kemudian datang Pak Soleh menawarkan jasa ojek.

Sepanjang perjalanan Dewi berbincang dengan Pak Soleh. Tukang ojek lanjut usia ini bercerita bahwa dari mengojek ia mendapat uang hanya sekitar 60 ribu rupiah setiap harinya. Sesampainya di kantor Dewi di Kuningan, Pak Soleh membuat wanita karier ini terperangah. Ia hanya menjawab dengan kata “seikhlasnya” ketika ditanya berapa rupiah Dewi harus membayar.

Meski didesak terus menerus Pak Soleh tetap tidak bisa menjawab hingga akhirnya ia menjawab dengan kalimat “kalau 20 ribu rupiah kemahalan nggak, Neng?”. Padahal perjalanan dari Stasiun Palmerah ke Kuningan bukan perjalanan jarak dekat. Dewi pun terharu dengan keikhlasan Pak Soleh, tanpa banyak bicara ia memberikan uang sejumlah 150 ribu rupiah sambil menahan airmata. Dewi tak ingin Pak Soleh melihat air mata dan menolak pemberiannya.

Terharu dengan sikap Pak Soleh dengan menerapkan tarif seikhlasnya kepada penumpangnya membuat Dewi Rachmayani tergerak menuliskan cerita tentang pak Soleh di status Facebooknya. Tulisan ini kemudian menjadi viral di media sosial. Para netizen kemudian tergerak untuk memberikan Pak Soleh hadiah. Mereka secara masif mengumpulkan uang patungan sebagai biaya Pak Soleh dan istri untuk berangkat umroh.

Sebuah hadiah luar biasa untuk keikhlasan yang juga luar biasa. Berangkat umroh adalah sebuah mimpi bagi Pak Soleh apalagi uang yang terkumpul dari sumbangan netizen yang simpati akan ketulusannya cukup untuk memberangkatkannya umroh bersama istri. Pada Selasa 26 April 2016 Pak Soleh pun berangkat umroh bersama sang istri berkat ketulusannya dalam mengantar penumpang ojek bertarif seikhlasnya.

Saya ingin bertanya:
Ada yang bisa dibantu?
Assalamualaikum Wr. Wb.,

Ada yang bisa kami bantu?