Saya banyak menemui orang-orang yang punya keinginan bisa ziarah ke makam para Wali Songo. Buat saya, ini mah tanggung. Kenapa nggak sekalian punya cita-cita bisa sering ke Makam Rasulullah SAW, yang Insya Allah banyak keutamaan dan manfaatnya.
![Berziarah ke makam Rasulullah SAW](https://inspirasiumrohku.com/wp-content/uploads/2023/10/Makam-Rasulullah-SAW.jpeg)
Saya banyak menemui orang-orang yang punya keinginan bisa ziarah ke makam para Wali Songo. Buat saya, ini mah tanggung. Kenapa nggak sekalian punya cita-cita bisa sering ke Makam Rasulullah SAW, yang Insya Allah banyak keutamaan dan manfaatnya.
Seperti diketahui, pada waktu melaksanakan tawaf, jamaah umroh/haji laki-laki harus membuka sedikit pakaian ihramnya sehingga bahu kanannya terlihat. Apa sebabnya?
Seperti diketahui, ibadah umroh dan haji adalah ibadah khusus yang juga membutuhkan pakaian khusus. Seperti apa pakaian yang disyaratkan oleh Rasulullah SAW?
Jika jamaah haji/umroh ke Madinah, sudah hampir pasti mendatangi Masjid Quba, yang terletak sekitar 3 km dari Masjid Nabawi.
Beberapa kali saya mendapatkan “kritikan” seperti judul artikel ini. Jika memang tidak mampu, janganah dipaksakan. Nanti malah mudaratnya jadi lebih besar dibandingkan manfaatnya. Begitu alasannya.
Apa benar seperti itu?
Banyak jamaah umroh/haji dari Indonesia yang sewaktu safar umrohnya ke Makkah, melakukan umroh beberapa kali. Menurut mereka mumpung selama di Makkah jadi waktu dioptimalkan. Setelah umroh pertama mereka (dengan miqat di Bir Ali/dekat Madinah), maka esok atau beberapa hari kemudian mereka berumroh lagi dengan miqat dari Tan’im ataupun Ji’ronah.
Pertanyaan: Apakah ini diperbolehkan secara syari’ah?
Pertanyaan diatas sudah sangat umum ditanyakan. Terutama bagi yang belum pernah berumroh dan haji. Salah satu penyebabnya adalah waktu tunggu haji yang sedemikian lama (hingga 35 tahun). Kebanyakan dari umat muslim menyatakan bahwa jika belum pernah haji, sebaiknya jangan umroh dulu. Apakah pendapat ini benar?
Dengan makin banyaknya umat muslim yang ingin berumroh, ternyata juga meningkatkan risiko terhadap keamanan layanan umroh ini. Semakin banyak modus yang dilakukan untuk menipu calon jamaah. Calon jamaah harus super hati-hati!
Berdasarkan pengalaman kami selama ini, salah satu proses yang ribet dalam pengurusan umroh adalah pembuatan paspor. Ini disebabkan adanya permintaan Surat Rekomendasi dari Kementrian Agama Kota/Kabupaten (melalui biro travel umroh) tempat domisili calon jamaah untuk pengurusan membuat/memperpanjang paspor untuk keperluan umroh.
Saat ini sedang tren istilah Umroh Dulu Bayar Belakangan dimana jamaah umroh bisa melakukan pembayaran setelah pulang dari Umroh. Apakah ini boleh/syar’i?